Gambar Sampul IPA · BAB 9 PENGAMATAN GEJALA BIOTIK DAN ABIOTIK
IPA · BAB 9 PENGAMATAN GEJALA BIOTIK DAN ABIOTIK
Anni Winarsih

24/08/2021 15:32:14

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

185

Bab 9 Pengamatan Gejala Biotik dan Abiotik

185

Tujuan Pembelajaran

setelah mempelajari bab ini,

kamu diharapkan dapat melak-

sanakan pengamatan objek

secara terencana dan sistematis

untuk memperoleh gejala alam

biotik dan abiotik

PENGAMATAN GEJALA

BIOTIK DAN ABIOTIK

Peta Konsep

Gejala Alam Biotik dan Abiotik

PENGAMATAN GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK

BAB 9

Biologi

Kerja Ilmiah

Metode Ilmiah

Sikap Ilmiah

Masalah

Observasi

Hipotesis

Eksperimen

Kesimpulan

Anatomi

Fisiologi

Ekologi

Genetika dll

Rasa Ingin Tahu

Jujur

Tekun

Teliti

Objektif dan Terbuka

010 bab 9.indd 185

7/18/2008 7:25:52 PM

186

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

186

Gambar apakah itu? Gambar tersebut adalah gambar para peneliti sedang melakukan

kegiatan ilmiah berupa penelitian dalam ruang laboratorium. Namun apakah semua

kegiatan ilmiah harus dilakukan dalam ruang laboratorium yang penuh dengan peralatan

mahal dan canggih? Tentu saja tidak. Untuk belajar biologi, Tuhan sudah menyiapkan

laboratorium yang luas dan lengkap yaitu ”alam sekitar”. Bagaimana caranya? Mari kita

pelajari bersama.

Gambar 9.1 Suasana Laboratorium

Sumber Gambar:

http://www.unsoed.ac.id/cmsfak/UserFiles/Image/MIKROSKOP+MONITOR.JPG

(2008)

010 bab 9.indd 186

7/18/2008 7:25:53 PM

187

Bab 9 Pengamatan Gejala Biotik dan Abiotik

187

Kata-Kata Kunci

(Key Words)

biologi

metode ilmiah

sikap ilmiah

variabel bebas

variabel terikat

variabel kontrol

kuantitatif

kualitatif

biotik

abiotik

Belajar IPA melalui Internet

Kamu dapat belajar materi ini dengan mengakses website:

http // www.wikipedia.indonesia atau www.

e-dukasi.net.

Ilmu pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit

melalui kerja ilmiah, demikian juga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Mata pelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) disebut

mata pelajaran Sains, yang berarti ilmu pengetahuan tentang alam

dan dunia

fi

sik, termasuk di dalamnya Biologi, Fisika, Kimia, dan

Geologi. Bidang yang dipelajari di SMP adalah Fisika, Biologi, dan

Kimia.

A. Pengertian Biologi dan Cabang Biologi

Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari

bahasa Belanda ”

biologie”

, yang juga diturunkan dari gabungan kata

bahasa Yunani,

bios

(”hidup”) dan

logos

(”lambang”, ”ilmu”). Dahulu

dikenal dengan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya

”ilmu kehidupan”). Tahukah kamu, apa saja objek kajian Biologi?

Objek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk

hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang Biologi yang mengkhu-

suskan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani untuk

mempelajari tumbuhan, zoologi untuk mempelajari hewan, dan

mikrobiologi untuk mempelajari mikroorganisme. Berbagai aspek

kehidupan dikupas tuntas melalui cabang Biologi seperti ciri-ciri

fi

sik dipelajari dalam anatomi (tumbuhan, hewan maupun manusia),

sedang fungsinya dipelajari dalam

fi

siologi. Hubungan antar sesama

makhluk dan dengan alam sekitar dapat dipelajari dalam ekologi, dan

mekanisme pewarisan sifat dipelajari dalam genetika.

Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan

pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui Biologi

molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan

teknik komputer melalui bidang bioinformatika. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Biologi adalah ilmu yang mempelajari

makhluk hidup dan gejala-gejala kehidupannya.

B. Kerja Ilmiah

Ilmu pengetahuan selalu berkembang, hal ini disebabkan oleh sifat

dasar manusia yang selalu merasa ingin tahu yang mendorongnya

untuk melakukan penelitian. Perubahan dapat terjadi dari waktu ke

waktu. Sesuatu yang tadinya dianggap benar dapat tumbang bila telah

ditemukan hasil penelitian baru yang mengoreksi kebenarannya.

010 bab 9.indd 187

7/18/2008 7:25:54 PM

188

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

188

Pengetahuan yang diperoleh melalui suatu penelitian digolong-

kan dalam pengetahuan ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan

cara ini lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Penge-

tahuan yang didapat melalui prasangka, coba-coba, intuisi (ilham)

ataupun tidak sengaja digolongkan pengetahuan non ilmiah.

Kamu juga mempunyai kesempatan untuk menjadi ilmuwan.

Kamu dapat mempelajari percobaan para ahli terdahulu dan menguji

hasilnya, atau dapat memulainya dengan memperhatikan lingkungan

sekitar, menemukan masalah dan mencoba untuk memecahkannya.

Cara yang dapat ditempuh adalah dengan melalui suatu metode yang

dikenal dengan istilah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan

suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk memecahkan

suatu masalah yang timbul dalam ilmu pengetahuan, demikian juga

dalam Biologi.

Secara berurutan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut.

1.

menentukan dan merumuskan masalah,

2.

merumuskan hipotesis/dugaan,

3.

melaksanakan eksperimen (percobaan),

4. observasi/pengamatan,

5.

mengumpulkan data,

6.

menarik kesimpulan.

Langkah awal dalam melaksanakan kerja ilmiah adalah menen-

tukan dan merumuskan masalah, yaitu hal-hal apa saja yang akan

dipelajari atau menarik diteliti untuk memperoleh jawaban dari per-

masalahan tersebut. Setelah menentukan permasalahannya kamu

dapat melakukan observasi/pengamatan guna mendapatkan data

yang berhubungan dengan masalah yang akan diselidiki.

Warta IPA

W

W

W

W

W

W

W

Sejak 600 SM, bangsa Yunani mulai meneliti dunia mereka. Filsuf besar seperti Phytagoras membuat

metode ilmiah yaitu prinsip pengamatan dan percobaan yang hingga kini menjadi landasan ilmu.

Sumber:

Ensiklopedi Populer Anak

, Jilid 2.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menghadapi

berbagai fenomena alam untuk dijadikan sebuah masalah. Misal-

nya kecepatan pertumbuhan tanaman di musim kemarau dengan

musim penghujan. Apakah perbedaannya? Mengapa perbedaan

itu terjadi? Kalau kamu perhatikan jelas ada perbedaan, mengapa

bisa demikian? Pertanyaan tersebut merupakan awal dari rumusan

masalah yang akan kita selidiki lebih lanjut. Dalam merumuskan

010 bab 9.indd 188

7/18/2008 7:25:54 PM

189

Bab 9 Pengamatan Gejala Biotik dan Abiotik

189

masalah untuk percobaan, pertanyaan hendaknya lebih mengarah

pada jawaban ”ya atau tidak, berpengaruh atau tidak, berbeda atau

tidak” sehingga lebih mudah untuk menetapkan hipotesis/dugaan

mengenai percobaan yang akan dilakukan. Salah satu contoh rumus-

an masalah adalah ”adakah pengaruh air terhadap pertumbuhan

tanaman?”

Langkah berikutnya menentukan variabel (faktor-faktor yang

terlibat dan mempengaruhi sesuatu yang diamati) yang terdapat

dalam permasalahan. Ada tiga jenis variabel dalam kegiatan

penelitian, yaitu variabel bebas, variabel respon, dan variabel kontrol.

Pada permasalahan ”adakah pengaruh air terhadap pertumbuhan

tanaman”, volume air yang diberikan dapat bervariasi. Faktor ini

disebut variabel bebas/variabel manipulatif yaitu variabel yang dapat

diubah-ubah dan mempengaruhi/menyebabkan terjadinya suatu

proses/gejala/peristiwa. Pertumbuhan tanaman disebut variabel

terikat/variabel respon yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Kondisi tanaman (jenis, umur, ukuran, dll), kondisi tanah serta

sumber air yang digunakan dalam percobaan disebut variabel kontrol

yaitu variabel di luar variabel yang diteliti tetapi perlu dikendalikan/

dikontrol.

Sebelum merumuskan hipotesis, ada baiknya kamu melakukan

studi pustaka, yaitu mencari sumber pengetahuan yang berhubung-

an dengan penelitian melalui buku-buku kepustakaan. Kamu juga

dapat membaca hasil percobaan orang lain yang berkaitan dengan

percobaan yang akan kamu lakukan, ataupun pengamatan langsung,

misalnya, ukuran pertumbuhan tanaman.

Hipotesis merupakan rumusan dari jawaban/pendapat/kesim-

pulan sementara tentang suatu masalah yang disusun berdasarkan

data dan informasi yang terbatas dan teori-teori yang relevan dengan

menggunakan penalaran. Hipotesis yang baik senantiasa menunjuk-

kan variabel yang dapat diukur dan dapat diperbandingkan.

Ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja dan hipotesa

nihil. Hipotesis kerja, misalnya ”air berpengaruh terhadap pertum-

buhan tanaman”. Hipotesis nihilnya ”air tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman”. Contoh hipotesis pada percobaan di atas

adalah ”air berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman”.

Sebelum melaksanakan percobaan, kita harus merancangnya

terlebih dulu. Beberapa kegiatan dalam merancang percobaan

adalah sebagai berikut:

1.

menetapkan landasan teori yang diperlukan,

2.

menetapkan tujuan percobaan,

3.

menentukan alat dan bahan yang digunakan,

4.

menetapkan waktu dan tempat,

5.

menetapkan prosedur/langkah-langkah percobaan, dan mem-

persiapkan tabel untuk mencatat data hasil pengamatan,

menetapkan variabel manipulatif, respon maupun kontrol.

010 bab 9.indd 189

7/18/2008 7:25:54 PM

190

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

190

Kita dapat menggunakan alat bantu untuk memperoleh data.

Alat bantu yang dapat kita gunakan diantaranya mikroskop, mistar,

neraca O’Hauss, termometer dan lain-lain. Tahukah kamu, apa kegu-

naan benda-benda itu? Data yang diperoleh dengan menggunakan

alat ukur akan menghasilkan nilai kuantitatif.

Data juga dapat diperoleh dengan menggunakan indera kita.

Indera penglihatan digunakan untuk mengamati bentuk, warna, dan

sebagainya. Hidung untuk mengetahui bau pada suatu objek. Telinga

untuk mendengar. Lidah untuk mengetahui rasa sesuatu. Kulit untuk

membedakan kasar, halus panas atau dingin dengan cara meraba

obyek penelitian. Pengamatan dengan panca indera ini menghasilkan

nilai kualitatif, misalnya buah durian berkulit kasar dan tajam, rasa

buah manis, tekstur buah lembut serta berserat. Data yang diperoleh

selanjutnya dapat disajikan secara ringkas dan sistematis dalam

bentuk tabel atau diagram.

Apa yang dapat kamu lakukan setelah datamu diolah? Setelah

mendapatkan data-data hasil percobaan, rumuskan kesimpulanmu.

Rumusan kesimpulan mengacu pada hipotesis di atas, apakah hipo-

tesis diterima atau sebaliknya. Apabila hipotesis diterima, berikan

penjelasan faktor apa yang mendukung. Apabila hipotesis ditolak,

sebutkan faktor apa yang menghambat. Bila perlu ulangi lagi per-

cobaan tersebut sampai kamu yakin akan ketelitian percobaan dan

keakuratan hasil percobaannya.

Langkah berikutnya agar dapat diakui sebagai ilmu pengetahuan

maka hasil percobaan perlu dipublikasikan dalam berbagai bentuk.

Misalnya menyampaikan hasil penelitian di depan para ahli dalam

forum seminar atau mempublikasikan dalam majalah ilmiah.

Untuk memperjelas langkah-langkah penelitian ilmiah, per-

hatikan contoh proses penemuan penyebab penyakit malaria yang

dilakukan oleh Charles Laveran (1845—1922). Pada tahun 1880 di

Aljazair, Charles Laveran merawat seorang prajurit yang menderita

demam menggigil padahal waktu itu udara sangat panas, kemudian

penyakit tersebut dikenal dengan nama Malaria (

mal

= buruk,

aria

= udara). Pada saat itu orang menduga bahwa penyebab malaria

adalah udara buruk dari rawa-rawa. Namun, Charles Laveran saat itu

tidak percaya begitu saja. Ia ingin membuktikan apakah penyebab

dari penyakit malaria yang sebenarnya. Langkah ini disebut dengan

merumuskan masalah. Ia mengambil sedikit darah dari penderita dan

memeriksanya menggunakan mikroskop. Maka tampak olehnya ada

benda-benda kecil pada darah penderita (langkah ini disebut dengan

observasi/pengamatan). Laveran mulai mendata semua darah pend-

erita malaria. Ternyata pada darah setiap penderita malaria terdapat

benda-benda kecil seperti pada penderita pertama, sedangkan pada

darah orang-orang yang sehat tidak dijumpai benda kecil tersebut.

Hipotesis Laveran berdasarkan data tersebut adalah ”apakah benda-

010 bab 9.indd 190

7/18/2008 7:25:54 PM

191

Bab 9 Pengamatan Gejala Biotik dan Abiotik

191

benda kecil” (sekarang dikenal dengan nama

Plasmodium

) adalah

penyebab penyakit malaria. Kemudian Laveran menyuntikkan darah

orang yang sakit ke dalam tubuh orang yang sehat. Setelah beberapa

hari ternyata orang yang sehat mulai terjangkit penyakit malaria,

dan di dalam darahnya ditemukan benda-benda kecil seperti yang

terdapat pada penderita malaria (

Plasmodium

). Laveran masih belum

merasa yakin percobaan itu diulang-ulang, ternyata hasilnya sama

(langkah ini disebut melaksanakan eksperimen dan menguji kembali

eksperimennya). Akhirnya dia menarik kesimpulan bahwa benda kecil

berbentuk cincin yang terdapat dalam sel darah merah (

Plasmodium

)

merupakan penyebab penyakit malaria.

Kerja ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah, memerlukan

sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah sikap yang terpuji yang dijunjung

tinggi oleh masyarakat ilmiah. Beberapa hal berikut dapat dijadikan

pedoman dalam bersikap ilmiah.

1.

Mengenali fakta dan opini, sehingga mampu membedakan

data dan informasi. Misalnya timbangan badan menunjukkan

46 kg, ini merupakan data, sedangkan perkiraan berat badan

seseorang 46 kg merupakan opini.

2.

Menggunakan fakta sebagai dasar argumentasi, kemampuan

ini diperlukan pada saat mengajukan pendapat yang didukung

oleh data.

3.

Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berar-

gumentasi.

4.

Selalu melakukan evaluasi diri, mengakui kekuatan dan kelema-

han data hasil penelitian, sehingga dapat digunakan untuk

melakukan perbaikan.

5.

Mengembangkan rasa ingin tahu, berusaha untuk mengajukan

pertanyaan mengenai hal-hal yang tidak diketahui atau belum

dapat dimengerti. Keingintahuan dapat memacu kita untuk

melakukan penelitian.

6.

Jujur dan menerima kenyataan dari hasil penelitiannya secara

objektif.

7.

Teliti dalam pengambilan data, terutama data kuantitatif, dan

tekun dalam melakukan penelitian artinya tidak mudah putus

asa.

8.

Kepedulian terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya. Beru-

sahalah untuk memberikan pemikiran tentang pelestarian dan

keindahan lingkungan alam, serta kebersihan lingkungan.

9.

Mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Misalnya de-

ngan adanya bencana tanah longsor yang sering terjadi tentukan

penyebab dan cara mencegah serta menanggulangi kerusakan

lingkungan. Dalam mengemukakan pendapat tentunya dengan

argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan data yang

lengkap.

010 bab 9.indd 191

7/18/2008 7:25:54 PM

192

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

192

Tokoh IPA

Sebagai penambah wawasan, bacalah artikel di bawah ini

tentang usaha Edward Jenner. Pria berkelahiran Scotlandia yang

hidup pada tahun 1881—1955, orang yang mengembangkan dan

mempopulerkan teknik vaksinasi untuk mencegah penyakit cacar.

Edward Jenner

Pencegahan penyakit cacar telah dilakukan sejak lama. Orang yang pernah terkena penyakit cacar akan

memiliki kekebalan terhadap penyakit itu. Salah satu usaha yang sudah dilakukan adalah menginjeksi

serum ke dalam tubuh orang sehat dengan sesuatu yang diambil dari penderita cacar ringan. Usaha tersebut

memberikan kekebalan tambahan kepada orang yang disuntik.

Praktik ini diperkenalkan di Inggris pada awal abad ke-18 oleh Lady Mary Wotley Montagu. Ia sudah dikenal

lama bertahun-tahun sebelum Jenner. Jenner sendiri sebenarnya sudah pernah disuntik ketika umurnya

sembilan tahun. Tetapi, cara pencegahan yang seperti ini dapat berakibat fatal. Sekitar dua persen sesu-

dah suntikan itu, orang dapat terkena serangan cacar yang fatal. Jelas, cara yang lebih sempurna amat

diperlukan.

Jenner hidup di perkampungan petani sapi dan pemerah susu. Ia sudah terbiasa dengan kepercayaan bahwa

orang yang terjangkit penyakit ”cacar sapi” semacam penyakit ternak ringan yang bisa menular kepada

manusia, tak akan pernah tertimpa penyakit cacar. (”cacar sapi” itu sendiri tidak berbahaya, meskipun

gejala-gejalanya mirip dengan cacar biasa). Jenner menyadari, bila kepercayaan para petani itu mengandung

kebenaran, maka menyuntikkan ”cacar sapi” ke tubuh manusia akan merupakan cara yang aman untuk

membuat mereka kebal terhadap cacar. Dia pelajari dengan saksama masalah ini, dan menjelang tahun

1796 dia meyakini kebenaran kepercayaan itu.

Di bulan Mei 1796 Jenner menyuntik James Phipps. Ia seorang bocah lelaki berumur delapan tahun

dengan sesuatu yang diambil dari bintik penyakit ”cacar sapi” yang ada di tangan seorang pemerah susu.

Gambar 9.2 Edward Jenner

Sumber Gambar: Microsoft Student With Encarta Premium 2008

010 bab 9.indd 192

7/18/2008 7:25:56 PM

193

Bab 9 Pengamatan Gejala Biotik dan Abiotik

193

Sesuai harapan, anak itu terjangkit ”cacar sapi” tetapi segera sembuh. Beberapa minggu kemudian, Jenner

menyuntikkan Phipps serum cacar, dan sebagaimana diharapkan pada bocah itu tidak tampak tanda-tanda

penyakit.

Jenner memperkenalkan hasil-hasil usahanya lewat sebuah buku tipis berjudul

An Inquiry into the Causes

and Effects of the Variolae Vaccinae

sesudah melakukan penyelidikan lebih mendalam. Buku itu diterbit-

kannya secara pribadi tahun 1798. Buku itulah yang jadi penyebab diterimanya vaksinasi secara umum dan

berkembang luas. Sesudah itu, Jenner menulis lima artikel lagi mengenai vaksinasi, dan bertahun-tahun dia

mengabdikan waktunya menyebarluaskan pengetahuan tentang tekniknya dengan kerja keras agar dapat

diterima orang.

Praktik vaksinasi berkembang cepat di Inggris, kemudian menjadi hal yang diharuskan di kalangan Angkatan

Darat dan Angkatan Laut Inggris. Dan berbarengan dengan itu diterima pula oleh sebagian besar negeri-

negeri di dunia.

Sumber: Seratus Tokoh yang paling Berpengaruh dalam Sejarah, 2003.

C. Pengamatan Gejala Biotik dan Abiotik

Perhatikan lingkungan sekitar sekolah atau rumahmu! Apa yang kamu

lihat? Di lingkunganmu ada berbagai jenis tumbuhan, hewan, bahkan

mungkin mikroorganisme. Selain itu di sekitarmu juga ditemukan

air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu, kelembaban, maupun

bebatuan. Berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme

merupakan makhluk hidup dan disebut sebagai komponen biotik.

Benda-benda seperti air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu,

kelembaban, maupun bebatuan merupakan benda tak hidup

dan disebut sebagai komponen abiotik. Gejala biotik dan abiotik

Diskusikan 9.1

Apa yang terjadi jika seorang ilmuwan tidak memiliki sikap ilmiah?

1.

Jelaskan asal usul ilmu Biologi!

2.

Menurutmu, apakah perbedaan dari kerja ilmiah, metode ilmiah, dan sikap ilmiah?

3.

Sebutkan langkah-langkah metode ilmiah!

4.

Sikap-sikap apa saja yang termasuk dalam sikap ilmiah!

Asah Kemampuan 9.1

010 bab 9.indd 193

7/18/2008 7:25:56 PM

194

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

194

merupakan keadaan lingkungan di sekitar kita yang ditunjukkan oleh

keadaan makhluk hidup maupun benda tak hidup.

Gejala biotik dan abiotik saling berkaitan dan tidak dapat di-

pisahkan. Kejadian yang terjadi pada komponen biotik akan berpen-

garuh terhadap komponen abiotik, demikian sebaliknya. Contohnya

kasus banjir, air sebagai komponen abiotik yang merupakan kompo-

nen vital yang dibutuhkan makhluk hidup justru sebagai penyebab

banjir. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya lahan resapan akibat

penggundulan hutan atau penebangan tanaman (komponen biotik),

belum lagi kebiasaan buruk manusia terhadap lingkungan yang dapat

mengakibatkan banjir. Akibat dari banjir tentu saja merugikan seluruh

lapisan masyarakat. Coba kamu sebutkan contoh lainnya.

Gambar 9.3 Akibat Banjir yang Menggenangi Sawahnya, Petani Terpaksa

Memanen Tanaman Padi Lebih Awal

Sumber Gambar:

image.Kompas.com

Warta IPA

W

W

Pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu

upaya untuk melestarikan lingkungan hidup, di samping melakukan konservasi. Proses pembangunan

berwawasan lingkungan dilakukan dengan cara, antara lain menghindari penggunaan sumber alam secara

boros dan memilih teknologi pengolahan sumber alam yang tepat dan mampu mengendalikan pencemaran

atau limbah. Dengan cara ini, keseimbangan alam dan kelestarian

fl

ora dan fauna dapat tetap terjaga.

Sumber:

Ensiklopedi Populer Anak

, Jilid 3.

010 bab 9.indd 194

7/18/2008 7:25:57 PM

195

Bab 9 Pengamatan Gejala Biotik dan Abiotik

195

1.

Jelaskan perbedaan antara komponen biotik dan komponen abiotik!

2.

Sebutkan masing-masing 3 contoh komponen biotik dan abiotik!

3.

Sebutkan masing-masing 2 contoh gejala biotik dan abiotik!

Rangkuman

Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Objek kajian Biologi sangat luas dan mencakup

semua makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang Biologi yang mengkhususkan

diri pada setiap kelompok organisme.

Metode ilmiah adalah suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk mem-

ecahkan suatu masalah. Langkah metode ilmiah yang meliputi perumusan masalah,

mengemukakan hipotesis, melakukan eksperimen, observasi, pengumpulan data, dan

menarik kesimpulan. Sikap ilmiah yang dimiliki ilmuwan adalah jujur, objektif, teliti, dan

peduli pada lingkungan.

Berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan makhluk hidup dan

disebut sebagai komponen biotik. Benda-benda seperti air, tanah, udara, cahaya matahari,

suhu, kelembaban, maupun bebatuan merupakan benda tak hidup dan disebut sebagai

komponen abiotik. Komponen biotik dan abiotik senantiasa berkaitan.

Uji Kompetensi 9

I.

Pilih salah satu jawaban yang tepat!

1.

Cabang ilmu Biologi yang erat hubungannya dengan penggolongan makhluk hidup adalah

....

a. ekologi

c.

fi

siologi

b. taksonomi

d. genetika

2.

Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah ....

a. menentukan hipotesis

c. merumuskan masalah

b. observasi

d. pengamatan

3.

Langkah yang dapat dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis adalah ....

a. observasi

c. melakukan eksperimen

b. merumuskan masalah

d. menarik kesimpulan

4.

Pengukuran suhu lingkungan dengan menggunakan termometer pada suatu percobaan

merupakan pengamatan ....

a. kuantitatif

c.

fi

sika

b. kualitatif

d. kimia

Asah Kemampuan 9.2

010 bab 9.indd 195

7/18/2008 7:25:57 PM

196

IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII

196

5.

Pernyataan berikut yang merupakan usaha Charles Laveran dalam mengumpulkan data

untuk memecahkan masalah malaria adalah ....

a. menyuntikan darah penderita ke tubuh manusia yang sehat

b. mengamati lingkungan hidup malaria dan darah penderita

c. memeriksa darah penderita malaria

d. merawat prajurit yang terkena penyakit demam menggigil

6.

Variabel bebas pada percobaan ”pengaruh kadar pupuk terhadap pertumbuhan tana-

man” adalah ....

a. waktu pemberian pupuk

c. jenis tanaman

b. pertumbuhan tanaman

d. pemberian dosis pupuk

7.

Di bawah ini yang merupakan hasil pengamatan kualitatif adalah ....

a. warna bunga merah muda

c. tekanan darahnya 85/120

b. lebar daun berkisar 3 cm—5 cm

d. suhu lingkungan 29

o

C

8.

Pengertian biotik adalah ....

a. terjadi secara spontan

c. tak pernah hidup

b. pernah hidup tapi sudah mati

d. mati karena faktor alam

9.

Sebelum kita melakukan percobaan kita harus memahami hal-hal seperti di bawah ini,

kecuali

....

a. menentukan langkah kerja

c. variabel penelitian

b. tujuan penelitian

d. tingkat kesulitan masalah

10. Mengukur volume zat cair menggunakan gelas ukur tergolong pengamatan ....

a. kuantitatif

c. pengukuran

b. kualitatif

d. penimbangan

II.

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1.

Jelaskan pengertian Biologi!

2.

Sebutkan empat cabang ilmu Biologi lengkap dengan keterangan bidang kajiannya!

3.

Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah!

4.

Jelaskan perbedaan pengamatan kuantitatif dan kualitatif lengkap dengan contohnya!

5.

Dapatkah kamu menjelaskan gejala biotik dan abiotik pada peristiwa tanah longsor?

Tugas Proyek

1.

Buatlah rancangan percobaan terhadap masalah-masalah yang ada di sekitarmu yang berkaitan dengan

masalah Biologi!

2.

Carilah artikel tentang fenomena alam yang merupakan gejala abiotik akibat aktivitas komponen biotik!

Kemudian presentasikan di kelas.

Refleksi Diri

Setelah kamu mempelajari materi ini,

1.

manfaat apa yang kamu peroleh?

2.

kesulitan apa yang kamu temui saat mempelajarinya?

3.

persoalan baru apa yang muncul di benakmu setelah mempelajari materi ini?

Konsultasikan kesulitan dan permasalahan yang kamu temui dengan gurumu!

010 bab 9.indd 196

7/18/2008 7:25:58 PM